Kamis, 16 Oktober 2014

GONORRHEA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam perkembangan zaman sekarang orang tidak penah memperhatikan hal-hal yang sepele, terutama masalah kesehatan. Setiap orang hanya sibuk pada hal masing-masing, sehingga tidak memperhatikan kesehatan terutama para pasangan yang mau menikah. Setiap manusia di dunia pasti ingin menikah, Pernikahan memang bukan soal sepele. Banyak yang harus disiapkan, termasuk mencegah kemungkinan tertular penyakit yang diidap suami. Kencing nanah misalnya.
Banyak masyarakat tidak mengetahui apa itu kencing nanah atau gonorhea. Sehingga sangat fatal bagi pasangan yang mau menikah. Oleh karena itu penulis mau membahas tentang kencing nanah atau gonorhea.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari penyakit gonore atau kencing nanah?
2.      Apa penyebab terserang penyakit gonore atau kencing nanah?
3.      Apa akibat yang ditimbulkan oleh penyakit gonore atau kencing nanah?
4.      Bagaiman cara mengobati penyakit gonore atau kencing nanah?
C.    Tujuan Penulisan
1.       Mengetahui pengertian dari penyakit gonore atau kencing nanah.
2.       Mengetahui penyebab terserang penyakit gonore atau kencing nanah.
3.       Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh penyakit gonore atau kencing nanah.
4.       Mengetahui cara mengobati penyakit gonore atau kencing nanah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Gonore
Penyakit ini mempunyai insidens yang tinggi dibanding penyakit menular seksual lainnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah “kencing nanah”. Selama beberapa abad, bermacam nama telah digunakan untuk mendeskripsikan infeksi yang disebabkan oleh N. gonorrhoeae ini, diantaranya; ‘strangury’ yang digunakan oleh Hipocrates, penamaan gonore sendiri diberikan oleh Galen (130 SM) untuk menggambarkan eksudat uretra yang sifatnya seperti aliran air mata (flow of seed) dan M. Neisser, dikenalkan oleh Albert Neisser, yang menemukan mikroorganisme tersebut pada tahun 1879 dari pewarnaan apusan yang diambil dari vagina, uretra dan eksudat konjungtiva. Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada tahun 1882 dan dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan tempat biakan selektif pada media agar khusus. Media Thayer-Martin merupakan media yang selektif untuk mengisolasi gonokok. Mengandung vankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman positif-Gram, kolimestat untuk menekan pertumbuhan bakteri negatif-Gram dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur. N. gonorrhoeae tidak mengenal ras, sosial ekonomi atau kondisi geografis. Laki-laki, wanita baik dewasa maupun anak-anak dapat tertular penyakit ini. Penyebaran infeksi ini secara global didukung oleh kebiasaan manusia berpindah tempat yang turut meningkatkan faktor resisten.
Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Walaupun semua golongan rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia 15-35 tahun. Di antara populasi wanita pada tahun 2000, insidens tertinggi terjadi pada usia 15 -19 tahun (715,6 per 100.000) sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000). Epidemiologi N. gonorrhoeae berbeda pada tiap – tiap negara berkembang. Di Swedia, insiden gonore dilaporkan sebanyak 487/100.000 orang yang menderita pada tahun 1970. Pada tahun 1987 dilaporkan sebanyak 31/100.000 orang yang menderita, pada tahun 1994 dilaporkan penderita gonore semakin berkurang yaitu hanya sekitar 31/100.000 orang yang menderita. Di Amerika Serikat, insiden dari kasus gonore mengalami penurunan. Di dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya.
B.     Penyebab Gonore
Penyakit gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang paling sering diderita oleh orang yang sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan baik, dengan intensitas tinggi maupun rendah. Gonore (GO) kadang juga disebut kencing nanah tergolong dalam Infeksi / penyakit menular seksual (IMS) yaitu bisa menular melalui hubungan seksual (vaginal, anal, oral). Kasus GO paling sering terlihat pada pria yaitu kencing bernanah dan rasa panas pada saluran kencing pria sesudah kencing. Pada wanita, kasus ini sebenarnya juga ada tapi tidak terlihat dan terasa ‘sensasinya’ seperti yang pria rasakan. Pada pria, jika GO dibiarkan maka akan menyebar ke seluruh organ tubuh termasuk jantung, penyebaran ke arah kantung buah zakar akan menyebabkan peradangan (epididymitis).
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Famili Neisseriacea meliputi spesies Neisseria dan Moraxella catarrhalis seperti acinetobacter dan kingella serta spesies moraxella lainnya. Neisseria adalah cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Neisseria gonorrhoeae (gonococci) dan neisseria meningtidis (meningococci) adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Beberapa neisseriae berhabitat di saluran pernafasan manusia, jarang menimbulkan penyakit dan terjadi secara ekstraseluler.
Gonococci dan meningococci saling berhubungan erat, dengan 70 % DNA homolog, dan dapat dibedakan melalui beberapa tes laboratorium dengan ciri-ciri spesifik: meningococci memiliki kapsul polisakarida sedangkan gonococci tidak, dan meningococci jarang memiliki plasmid dimana kebanyakan gonococci memilikinya. Yang paling penting, kedua spesies tersebut dapat dibedakan dengan presentasi klinis dari penyakit yang disebabkannya: meningococci biasanya ditemukan pada saluran pernafasan atas dan menyebabkan meningitis, sementara gonococci menyebabkan infeksi alat kelamin.
C.    Akibat Gonore
Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak.
Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.
Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar lubang vagina.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum penderita.
Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore bisa menyebabkn gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan.
Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses persalinan, sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Pada dewasa, bisa terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata yang terkena. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan.
Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi, sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas. Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis).
Penyakit kelamin gonore dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
a.       Bartolinitis, yaitu membengkaknya kelenjar Bartholin sehingga penderita sukar jalan karena nyeri.
b.      Komplikasi dapt menyebabkan kemandulan, bile kerongga perut menyebabkan radang di perut dan usus.
c.       Selain itu baik pada wanita atau pria dapat terjadi infeksi sistemik (seluruh tubuh) ke sendi, jantung, selaput otak dan lain-lain.
d.      Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi dapat terinfeksi, bila tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kebutaan.
e.       Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi, dimanaa sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas.
D.    Pengobatan Gonore
Karena penggunaan penicillin yang sudah meluas, resistensi gonococci terhadap peni­cillin juga meningkat, namun karena seleksi dari kromosom yang bermutasi, maka banyak strain membutuhkan penicillin G dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan gonococci tersebut (MIC > 2 mg/mL). N. gonorrhea yang memproduksi penicillinase (PPNG, Penicillinase Producing N gonorrhea) juga meningkat secara meluas (lihat diatas). Resistensi terhadap tetracycline (MIC > 2 mg/mL) secara kromosomal sering ditemui, dengan 40% atau lebih gonococci yang resisten pada tingkat ini. Tingkat resistensi yang tinggi terhadap tetracycline (MIC > 32mg/mL) juga terjadi. Resistensi terhadap spectinomycin seperti halnya resistensi terhadap antimikroba lain telah menjadi perhatian. Karena adauya masalah resistensi N. gonorrhea terhadap antimikroba, Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS merekomendasikan untuk mengobati infeksi genital yang bukan komplikasi dengan ceftriaxone 125 mg secara intramuskular dengan dosis sekali pakai. Terapi tambahan dengan doxycycline 100 mg 2 kali sehari selama 7 hari (per oral) direkomendasikan untuk infeksi concomitant chlamydia; erythromycin 500 mg 4 x sehari selama 7 hari (per oral) sebagai pengganti doxycycline bagi wanita hamil. Modifikasi dari terapi-terapi ini direkomendasikan untuk jenis irifeksi N. gonorrhea yang lain.
Sejak penyakit lain yang ditularkan lewat aktivitas seksual ditemukan pada saat yang sama dengan gonorrhea, sejumlah langkah telah diambil untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit-penyakit ini (lihat penjelasan dari chlamydiae, sipilis dan lain-lain).
Pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Kencing nanah atau gonorhea adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan
Gejala pertama GO umumnya timbul setelah 2 – 10 hari setelah terpapar oleh bakteri GO. Tetapi pada beberapa kasus, infeksi telah terjadi berbulan-bulan baru timbul gejala. Pada pria, gejala pertama dapat berupa rasa tidak nyaman pada uretra, yaitu saluran yang mengalirkan air kencing dari kandung kencing ke luar tubuh. Setelah itu timbul rasa nyeri dan keluar nanah. Jika infeksi bertambah parah, nyeri akan bertambah hebat dan nanah semakin banyak. Pada wanita, gejala biasanya bersifat ringan dan seringkali seorang wanita tidak menyadari bahwa ia telah terinfeksi GO. Infeksi biasanya mengenai mulut rahim, juga uretra. Jika bergejala, GO dapat menyebabkan rasa nyeri saat kencing, kencing lebih sering dan tidak bisa ditahan, juga keluar nanah dari vagina dan uretra.
Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).
B.       Saran
·         Penderita penyakit gonore harus menghindari makanan-makanan sebagai berikut:
1)      Makanan yang digoreng
2)      Caramel
3)      Daging babi, angsa, kepiting, udang
4)      Ketan
5)      Telur
6)      Bawang merah, Lada, Jahe
7)      Sawi, bayam, labu
·         Langkah pencegahan tertular kencing nanah antara lain:
1)      Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
2)      Menghindari hubungan seksual dengan pasangan risiko tinggi.
3)      Mengobati pasangan dari penderita yang positif terinfeksi kencing nanah, atau minimal memeriksa pasangan tersebut apakah telah terinfeksi.
4)      Menghindari seks bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Amarulloh Al-Fatah, Sulton. (2011). Makalah Penyakit Gonorhae atau Kencing Nanah, [Online]. Tersedia: http://al-fatah1990.blogspot.com/2011/09/makalah-penyakit-kencing-nanah-atau.html. [15 September 2013]
Artha Siada, dr. M. Ariawan. (2008). Neisseria Gonorrhoeae, [Online]. Tersedia: http://neisseriagonorrhoeae.blogspot.com/. [15 September 2013]

Komentar :

ada 0 Comment ke “ GONORRHEA ”
dr danny satriyo. Diberdayakan oleh Blogger.