Selasa, 21 Oktober 2014

ACNE VULGARIS ( JERAWAT )

PENGERTIAN
Akne vulgaris ( jerawat  ) penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya
Akne vulgaris ( jerawat ) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup ( white head ), komedo terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista
 
ETIOLOGI
Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista pada daerah-daerah predileksi seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior dada dan punggung.
Akne vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja. Acne minor adalah suatu bentuk akne yang ringan dan dialami oleh 85% remaja. Gangguan ini masih dapat dianggap sebagai proses fisiologik. 15% remaja menderita acne major yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat ke dokter.
Etiologi (penyebab) pasti dari jerawat ini belum diketahui tetapi banyak faktor yang berpengaruh yaitu :
Sebum
Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne, akne biasanya mulai timbul pada waktu kelenjar sebasea membesar dan mengeluarkan sebum lebih banyak. Terdapat korelasi anata akne yang dihasilkan dengan produksi sebum.
Bakteria
Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan pityrosporum ovale, dari ketiga yang paling berpengaruh adalah C. Acnes.
Herediter
Faktor herediter sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar glandula sebacea. Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas acne kemungkinan besar anaknya akan menderita acne.
Hormon
Hormon androgen memegang peranan penting karena glandula sebacea sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon androgen berasal dari testes dan kelenjar anak ginjal (adrenal). Hormob ini menyebabkan kelenjar sebacea bertambah besar dan produksi sebum meningkat, hormon lain yang berperan yaitu progesteron, dan hormon dari kelenjar hipofisis.
Diet
Pada penderita yang banyak makan karbohidrat dan zat lemak tak dapat dipastikan akan terjadi perubahan pada pengeluaran sebum atau komposisinya karena kelenjar lemak bukan alat pengeluaran untuk lemak yang dikonsumsi.
Iklim
biasanya akne akan bertambah hebat pada musim dingin, dan membaik pada musim panas. Sinar uv mempunyai efek membunuh bakteri pada permukaan kulit, selain itu sinar ini juga dapat menembus epidermis bagian bawah dan bagianatas dermis sehingga berpengaruh pada bakteri yang berada di bagian dalam kelenjar sebacea.
Psikis
Pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi akne, mekanisme yang pasti belumdiketahui. Kecemasan penderita menyebabkan penderita memanipulasi akne secara mekanis, sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel dan timbul lesi beradang yang baru.
Kosmetika
Pemakaian bahan kosmetika tertentu secara terus-menerus dalam waktu lama dapat menyebabkan suatu bentuk akne ringan yang terutama terdiri dari komedo tertutup dengan beberapa lesi papulopustular pada pipi dan dagu. Bahan yang sering menyebabkan akne terdapat dalam beberapa krem muka sepert bedak dasar, pelembab, sunscreen, krem malam yang mengandung bahan seperti lanolin, petrolatum, minyak tumbuhan, dan bahan kimia murni.
Bahan-bahan kimia
Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erupsi yang mirip dengan akne seperti iodida, kortikosteroid, INH, obat antikonvulsan, tetrasiklin, dan vitamin B12
Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista pada daerah-daerah predileksi seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior dada dan punggung. Akne vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja. Acne minor adalah suatu bentuk akne yang ringan dan dialami oleh 85% remaja. Gangguan ini masih dapat dianggap sebagai proses fisiologik. 15% remaja menderita acne major yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat ke dokter.  Etiologi (penyebab) pasti dari jerawat ini belum diketahui tetapi banyak faktor yang berpengaruh yaitu : Sebum Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne, akne biasanya mulai timbul pada waktu kelenjar sebasea membesar dan mengeluarkan sebum lebih banyak. Terdapat korelasi anata akne yang dihasilkan dengan produksi sebum.
Acne (jerawat) tidak mencerminkan bahwa seseorang kurang menjaga kebersihan. Cuci muka tidak perlu terlalu sering dilakukan, cukup 2 kali sehari dengan memakai sabun (bukan antiseptic) Jangan
Akne biasanya disebabkan oleh tingginya sekresi sebum. Androgen telah diketahui sebagai perangsang sekresi sebum, estrogen mengurangi produksi sebum.
Penyebab eksternal acne vulgaris jarang teridentifikasi.
*        Beberapa kosmetik dan minyak rambut (hair pomades) dapat memperburuk akne.
*        Obat-obatan pemicu timbulnya akne antara lain: steroid, lithium, beberapa antiepilepsi, dan iodides.
*        Congenital adrenal hyperplasiapolycystic ovary syndrome, dan kelainan endokrin lainnya (dengan kadar androgen yang berlebihan) dapat memicu perkembangan acne vulgaris.
*        Acne vulgaris dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik.

KLASIFIKASI
Akne diklasifikasikan sebagai berikut:
1.         Komedonal ( komedo hitam dan komedo putih )
2.         Papulopustular ( papuladanPostula )
3.         Kistik
Macam – macam akne:
1.      Ekskoriata terjadi pada individu yang memanipulasi jerawat secara obsesif, dengan demikian dapat menimbulkan jaringan parut yang banyaksekali.
2.      Aknekonglobatamerupakanbentukaknekistik yang paling beratdengankistaprofunda, komedo multiple danjaringanparut yang nyata. Keadaaninidapatdisertaidemam, danmungkinpasienperludirawatdirumahsakit.
3.      Akne koloidalis memiliki jaringan parut dan keloid multiple di tempat – tempat terdapat lesi akne.
 PATOFISIOLOGI
Akne Vulgaris mulai timbul pada masa pubertas, pada wanita antara 14 – 17 tahun dan pada pria antara 16 – 19 tahun.
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi terdapat 4 hal yang ada hubungannya dengan patofisiologi dari akne vulgarius.
1. Kenaikan eksresi dari sebum atau sebore. Hal ini mungkin disebabkan karena konversi dari hormon testosteron ke bentuk yang lebih aktif 5 alfa dihidrotes-tosteron.
2. Hiperkeratinisasi dari saluran pilosebasea.
3. Proliferasi dari kuman proprionibakterium Aknes.
4. Adanya keradangan yang disebabkan karena dihasilkannya faktor-faktor kemotaktik, protease dan aktivasi dari komplemen.
Patologi (hormonal,stres,genetik,bakteri) –> masa pubertas –> Hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebasea membesar dan mensekresikan sebum –> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –> mengalir keluar pada pemukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –>lesi obstruktif –>di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu : 1. penipisan dinding folikular 2.
–>penipisan dinding folikular –> pecah –>isi folikular keluar dan mengiritasi dermis –> lesi baru –>infeksi berulang–>risiko infeksi
–> mikro komedo dibagi 2 yaitu :
–> komedo terbuka, hitam akibat akumulasi lipid, bakteri dan debris epitel
–> komedo tertutup –>perembasan isi folikel ke dermis –> inflamasi –lesi akne
dampak lesi akne di bagi 3:
–>papula eritematosa \\
====> gangguan integritas kuli, gangguan citra tubuh, ansietas
–> kista inflamatorik //
–> pustyla
 MANIFESTASI KLINIS
Ditemukannya komedo tertutup dan tertbuka, papule, pustule, nodule dan kista pada daerah-daerah predileksi yang mempunyai banyak kelenjar lemak. Tempat predileksi akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagianatas, dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lenganatas, dan glutea kadang-kadang terkena. Erupsi kulit polimorfi, dengan gejalapredominan salah satunya, komedo, papul yang tidak beradang dan pustul,nodus dan kista yang beradang. Dapat disertai rasa gatal, namun umumnyakeluhan penderita adalah keluhan estetis.Komedo adalah gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat mengandung unsur melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka(black comedo, open comedo). Sedangbila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung unsure melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo tertutup (whitecomedo, close comedo)
 Lesi akne dapat berlanjut menjadi permanent Scaring.
    TANDA DAN GEJALA
Lesi utama adalah komedo, dan jika terdapat keradangan terlihat adanya papule, pustuile dan kista, nidule dan kista. Lokasi terutama terdapat pada muka, dada dan punggung. Lesi yang beradang terutama bentuk nodulo-kistik dapat terasa gatal dan nyeri tekan yang bisa pecah dapat mengeluarkan puas.
Klasifikasi akne (menurut Plewig & Kligman) :
- akne komedonal : ter diri dari komedo terbuka maupun tertutup.
- akne papulopustuler : lesi terdiri dari campuran lesi beradang dan komedo.
- akne konglobata & bentuk keras lainnya.
Selain dari yang disebutkan di atas masih terdapat “acnei form eruption”
Gejala lokal termasuk nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness).
*        Biasanya tidak ada gejala sistemik pada acne vulgaris.
*        Akne yang berat (severe acne) disertai dengan tanda dan gejala sistemikdisebut sebagai acne fulminans.
*        Acne dapat muncul pada pasien apapun sebagai dampak psikologis, tanpamelihat tingkat keparahan penyakitnya.
*        Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustule,nodus atau kusta dapat disertai rasa gatal. Isi komedo adalah sebum yang kental atau padat. Isi kkistabiasanya berupa pus dan darah. Tempat predileksi adalah muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas.
 DIAGNOSIS
Karena banyak factor sebagai penyebab acne vulgaris maka penanganan yangmenyeluruh dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mencegahkekambuhan. Selain terapi kulit secara medik diperlukan juga psikoterapi. Penambahan psikoterapi pada pasien acne vulgaris dapat menurunkan angka kambuh. Dengan relaksasi dapat meningkatkan daya tahan kulit dan aliran darah kekulit meningkat. Kadang-kadang diperlukan psikofarmakologi untuk menurunkankecemasan dan depresinya yaitu dengan anti cemas maupun anti depresi
 TERAPI
Tujuan pengobatan akne adalah untuk mencegah timbulnya sikatrik dan mengurangi frekuensi serta hebatnya eksaserbasi.
Akne komedonal : hanya diperlukan terapi topikal saja yang dapat mengadakan pengelupasan kulit.
- Asam Retinoat 0,05% dalam bentuk krem atau gel.
- Bensoil Pewroksida gel 2,5% – 5%.
- Asam salisilat 05 – 2% dalam larutan hidroalkoholik.
Untuk komedo terbuka dapat dilakukan ekstraksi komedo.

Akne papulo-pustuler :
- Ringan (gr 1-2) : umumnya dipakai kombinasi obat :
Pengelupasan kulit : bensoil peroksida, tretinoin & as. Salisilat antibiotika topikal: klindamisin 1% atau eritromisin 2%.
- Berat (gr 3-4)
Obat pengelupas kulit.
Antibiotika oral :
- Tetrasiklin: 4 x 250 mg/h atau 2 x 500 mg/h. Dosis diturunkan setelah ada perbaikan klinis, dosis meintenance 250 – 500 mg/hr.
- Eritromisin stearat : dosis & cara dengan tetrasiklin.
- Klindamisin : paling bagus untuk akne papulo-pustuler
(efek samping : pseudomembran kolitis) Dosis : 2 x 150 mg/h
Di literatur disebutkan minosin 50 – 100 mg/hr.

Akne konglobata/akne berat lainnya :
Rx seperti pada akne bentuk papulo-pustuler berat Kortikosteroid oral untuk jangka waktu yang pendek. Dapat diberikan prednison 10 mg/h pagi hari selama 2 – 3 mg. Pada bentuk-bentuk tertentu diperlukan tindakan tambahan :
- Kortikosteroid dapat diberikan pada bentuk nodulokistik dengan konsentrasi 2,5 mg/ml dan tiap-tiap lesi diberikan 0,01 – 0,05 ml.
- Dermabrasi dan khemabrasi untuk mengurangi parut akne.

1.      Topikal
Bahan-bahan iritasi, misalnya resorsinol 3%, asamsalisilat 3-5%, asam vit. A 0,05%.
2.       Anti bakteri, misal :tetrasiklin 1%, eritromisin 1%, peroksidabenzoil 2,5%.
Lain-lain : sulfur 4-20%, kortikosteroid, etillaktat 10% dalamgliserin 5-10% danetanol 80%.Hormon :
Estrogen, anti androgen, kortikosteroid{ intolesi }. Retinol dan vitamin A. Lain-lain : anti inflamasi non steroid { ibuprofen }, dapson. Perawatan kebersihan kulit dan diet bagi yang memerlukan dapat dianjurkan.
3.      Sistemik
Anti bakteri :tetrasiklin, minosiklin, kotrimoksasol, lingkomisin, klindamisin.
This entry was posted in Dermatologi. Bookmark the permalink.

Komentar :

ada 1
Unknown mengatakan...
pada hari

kunbal gan
di www.zonaandroid.ml

dr danny satriyo. Diberdayakan oleh Blogger.